Rabu, 08 November 2017

Tentang Rasa yang Ada (lagi)

diletakkanNya lagi hati pada debar-debar harap.
pada melodi yang mendadak romantis.
tiap hujan
tiap matahari terbenam
dan rayu-rayu yang melulu terucap
tiap fajar tercecap

mendadak tak ada lagi musim kelabu
meski derai hujan saban malam
memaksa ingatan untuk sesak menanggung rindu.

mendadak tak ada lagi panas kemarau.
meski gersang memaksa keringat bercucuran
dari dahi hingga kaki
seiring engah menahan lelah, menunggu.

sebab hati terlalu sibuk menata mimpi
dalam doa
dan senyum-senyum manis
hingga tak sempat merasa sajian lain dari semesta.

terkecuali senja.





                            -26/9-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar