Senin, 04 Desember 2017

#1

Matahari pagi pertama yang kita kejar bersama
dengan suasana bagai punggung monolog
aku berkicau pada punggung tegak yang diam menyimak
segalanya terasa romantis
mulai dari debu yang melayang terlihat malu-malu
hingga deru mesin kuda besi yang terdengar mendayu-dayu
pagi itu
padang ilalang di pesisir ujung negeri menjadi saksi
dua anak manusia yang saling menaruh hati masih menyimpan rapat-rapat
rasa yang mereka tau sudah terlanjur bersarang dalam masing-masing benak
diam-diam aku berbisik pada pasir jalanan yang setia menemani
jalan ini
janganlah memiliki akhir.
hari itu,
egois pertamaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar